Sepeda motor adalah alat transportasi yang paling populer saat ini, kendaraan ringan roda dua ini selain harganya murah juga lebih mudah menjangkau daerah-daerah yang berkontur jalan kurang bagus dan sempit misalnya pekarangan dan pedesaan. Di perkotaan motor menjadi andalan untuk perjalanan jarak dekat karena kepraktisannya dan hemat BBM. lantas tahukah pecinta otomotif kalau ternyata sepeda motor berstatus sebagai kendaraan tunggal?
ya, kendaraan tunggal adalah kendaraan yang idealnya dipakai untuk 1 orang saja (pengemudi) dan tidak berboncengan, status kendaraan tunggal ini terkait dengan sistem keselamatan atau safety yang kurang jika motor dinaiki lebih dari 1 orang, terutama safety penumpang belakang (pembonceng).
Banyak kejadian kecelakaan motor yang terjadi pembonceng akan mengalami kecelakaan yang lebih parah daripada pengemudi motor, menurut Rusyanto Koordinator Aksi Keselamatan Jalan bahwa pembonceng atau penumpang belakang motor memiliki resiko kecelakaan fatal yang jauh lebih besar disebabkan oleh:
1. Tidak memiliki pegangan yang kuat
Lain dengan pengemudi yang memiliki pegangan kuat pada motor, tidak memiliki pegangan ini akan berresiko terlempar dari motor ketika terjadi benturan motor sedikit terpeleset, akibatnya tubuh dengan mudah kehilangan posisi aman
2. Tidak memiliki pandangan yang baik
Penumpang motor di belakang (pembonceng) memiliki pandagan ke depan sangat terbatas karena tertutupi oleh pengemudi motor, sehingga kurang memiliki antisipasi yang cukup jika akan terjadi sesuatu pada motor..
Misalnya pada jalan berlubang penumpang belakang tidak mengetahui adanya jalan berlubang sehingga jika tidak berpegangan pada pengemudi maka bisa terlempar
3. Kendali ada pada pengemudi
Seringkali apa yang ada pada benak pengemudi tidak sesuai dengan benak pembonceng akan tetapi sayangnya kendali motor sepenuhnya ada pada pengemudi, misalnya pengemudi mau menikung...tapi pembonceng tidak mengetahuinya. Jika pegangan tidak kuat maka bisa jadi pembonceng akan tergelincir
Tips agar bonceng motor aman
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan pembonceng agar lebih aman:
1. Memakai Jaket yang cukup aman/ kuat saat jatuh misalnya jaket kulit atau jaket motor
2. Memakai helm standar SNI, atau jika mau lebih aman bisa memakai helm teropong
3. Memakai sarung tangan dan sepatu, jari tangan dan bagian kaki menjadi area yang sangat rawan terluka karena jatuh ringan. Oleh karena itu melindunginya dengan sepatu dan sarung tangan yang kuat akan menyelamatkan tangan dan kaki kita
4. Mendekat dan berpegangan pada pengemudi motor, pastikan antara pembonceng dan pengemudi tidak terlalu jauh jaraknya...hal ini untuk mengatasi jika ada kecelakaan maka pembonceng tidak akan terlempar dari motor karena berpegangan erat pada pengemudi motor.
ya, kendaraan tunggal adalah kendaraan yang idealnya dipakai untuk 1 orang saja (pengemudi) dan tidak berboncengan, status kendaraan tunggal ini terkait dengan sistem keselamatan atau safety yang kurang jika motor dinaiki lebih dari 1 orang, terutama safety penumpang belakang (pembonceng).
Banyak kejadian kecelakaan motor yang terjadi pembonceng akan mengalami kecelakaan yang lebih parah daripada pengemudi motor, menurut Rusyanto Koordinator Aksi Keselamatan Jalan bahwa pembonceng atau penumpang belakang motor memiliki resiko kecelakaan fatal yang jauh lebih besar disebabkan oleh:
1. Tidak memiliki pegangan yang kuat
Lain dengan pengemudi yang memiliki pegangan kuat pada motor, tidak memiliki pegangan ini akan berresiko terlempar dari motor ketika terjadi benturan motor sedikit terpeleset, akibatnya tubuh dengan mudah kehilangan posisi aman
2. Tidak memiliki pandangan yang baik
Penumpang motor di belakang (pembonceng) memiliki pandagan ke depan sangat terbatas karena tertutupi oleh pengemudi motor, sehingga kurang memiliki antisipasi yang cukup jika akan terjadi sesuatu pada motor..
Misalnya pada jalan berlubang penumpang belakang tidak mengetahui adanya jalan berlubang sehingga jika tidak berpegangan pada pengemudi maka bisa terlempar
3. Kendali ada pada pengemudi
Seringkali apa yang ada pada benak pengemudi tidak sesuai dengan benak pembonceng akan tetapi sayangnya kendali motor sepenuhnya ada pada pengemudi, misalnya pengemudi mau menikung...tapi pembonceng tidak mengetahuinya. Jika pegangan tidak kuat maka bisa jadi pembonceng akan tergelincir
Tips agar bonceng motor aman
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan pembonceng agar lebih aman:
1. Memakai Jaket yang cukup aman/ kuat saat jatuh misalnya jaket kulit atau jaket motor
2. Memakai helm standar SNI, atau jika mau lebih aman bisa memakai helm teropong
3. Memakai sarung tangan dan sepatu, jari tangan dan bagian kaki menjadi area yang sangat rawan terluka karena jatuh ringan. Oleh karena itu melindunginya dengan sepatu dan sarung tangan yang kuat akan menyelamatkan tangan dan kaki kita
4. Mendekat dan berpegangan pada pengemudi motor, pastikan antara pembonceng dan pengemudi tidak terlalu jauh jaraknya...hal ini untuk mengatasi jika ada kecelakaan maka pembonceng tidak akan terlempar dari motor karena berpegangan erat pada pengemudi motor.
0 Response to "Alasan Penumpang Belakang Motor lebih Rawan Celaka"
Post a Comment